Monday 29 June 2009

Kehidupan yang Sederhana - Syaikh Muhammad Nazhim Adil al Haqqani

Part 1

Kalian dapat saja meraih kesempatan lebih untuk memperoleh kenikmatan dan kepuasan dari hasrat kalian. Namun seiring dengan bertambahnya kesempatan itu, maka meningkat pula beban yang harus kalian tanggung. Kalian hendaknya mencoba mencari cara untuk menjadi orang yang sederhana dalam hidup kalian, dengan cara hidup yang mudan dan beban yang ringan. Bila kalian sederhana, hidup kalian tidak akan rumit.

Kesederhanaanlah yang terbaik bagi hidup seseorang karena menjadikan orang menyatu dengan alam. Semakin banyak orang meninggalkan alam, makin banyak pula mereka tertimpa kesulitan. Bila kalian ramah terhadap alam, tubuh kalian akan merasakan kenyamanan dan kedamaian. Lalu jiwa kalian akan jauh lebih nyaman.."Saya heran pada manusia, mereka dapat memperoleh hidup yang manis dan nikmat, tetapi mereka malah memilih kehidupan yang sukar dan hambar..."

Part II

Dan barangsiapa yang buta di sini, maka di akhirat pun dia buta dan lebih sesatlah jalannya.
( Ayat 72 : Surah al-Isra' )

Bukan buta mata di kepala tetapi buta mata pada hati. Jika ketika hidup di dalam dunia tidak menemui jalan kembali kepada Tuhan, sesudah matinya pun tidak menemui jalan. Kesesatan jalan di akhirat lebih menggerunkan daripada buta mata di dunia. Apa juga yang manusia mahu usahakan maka dunia inilah kebunnya. Kehidupan dalam dunia inilah yang menentukan nasib manusia ketika sakratul maut, dalam alam kubur, di Padang Mahsyar, di Hisab, di atas jambatan menyeberangi neraka dan pada kehidupan yang abadi. Perbezaan di antara dunia dan akhirat hanya satu sahaja, iaitu di akhirat ada peluang untuk melihat Tuhan secara terang-terangan, sementara di dunia melihat Tuhan melalui hijab-hijab. Urusan Islam, iman, tauhid dan makrifat selesai di dalam dunia ini juga. Apa yang diperolehi di dunia ini itulah yang akan dibawa ke akhirat.


2 comments:

InsyaAllah kita hidup dan tidak dimatikan sebagai manusia yang munafiq.

Post a Comment