Thursday 5 May 2011

Siapa Adipati Karna ?


Adipati Karna (Sansekerta:कर्ण karṇa) (juga dikenal dengan Karnan), adalah salah satu tokoh dari wiracarita Mahabharata yang terkenal dan sangat menarik. Ia adalah putra tertua Kunti dan merupakan saudara seibu Pandawa dan merupakan yang tertua dari keenam saudara tersebut; Yudistira, Werkodara dan Arjuna (Nakula dan Sadewa bukan saudara langsung Karna, melainkan saudara sepupunya). Meskipun Karna masih saudara seibu dengan Yudistira, Werkodara, dan Arjuna, tetapi para Pandawa tidak mengetahuinya sampai ia gugur di perang Bharatayuddha. Karna, lahir dengan baju besi dan anting-anting untuk melindunginya, pemberian ayahnya Dewa Surya.

Sifat-sifat @ Moral Karna :
Tidak Mementingkan Diri - Suatu saat, ketika Parashurama (guru yg mengajari Karna seni berperang @ untuk menguasai Bhramashtra) sedang tidur dengan kepala di pangkuan Karna, seekor serangga menggigit pahanya. Ini menyebabkan paha Karna berdarah dan ia pun merasakan kesakitan yang amat sangat. Namun Karna bertahan untuk tidak bergerak agar gurunya tidak terbangun. Darah yang menetes dari paha Karna memercik ke muka Parashurama dan membuatnya terbangun. Melihat apa yang terjadi Parashurama menyedari bahawa Karna adalah seorang kasatriya kerana hanya golongan itu sahaja yang dapat menahan sakit seperti itu.

Tidak Pernah Mengatakan Tidak Boleh - Indra, raja para dewa dan ayah Arjuna, menyadari bahwa baju besi dan anting Karna yang di beri oleh ayahnya @ tidak dapat ditembus oleh senjata apa pun, dengan demikian menjadikan Karna tidak terkalahkan. Ia memutuskan untuk menyamar sebagai seorang brahmana miskin tepat sebelum Karna mandi. Krishna mengetahui keutamaan moral Karna dan bahwa Karna tidak akan menolak permintaan apapun baik dari seorang brahmana maupun seorang pengemis pada saat tersebut (setelah pemujaan terhadap Surya). Surya, dewa matahari dan ayah Karna, mengingatkan Karna dalam mimpi bahwa Indra akan menyamar sebagai seorang brahmana dan meminta baju besi serta antingnya.

Karna tidak mengetahui bahwa Surya adalah ayahnya. Seperti yang telah diduga oleh Surya, atas nasihat dari Krishna, Indra yang menyamar mendekati Karna dan meminta sedekah berupa baju besi (kavacha) dan antingnya (kundala). Karna tahu bahwa dengan memberikan kedua hal tersebut, ia tidak lagi tak terkalahkan. tetapi kerana telah menjadi komitmentnya maka ia tetap memberikan kedua benda tersebut. Indra kagum akan kebaikan hati Karna, menawarkan Karna untuk memakai senjatanya (Shakti) tetapi hanya untuk satu kali saja.

Setiakawan - Krishna pernah memujuk Karna untuk membela Pandawa kerana kebenaran moral yang mendasari alasan Pandava berperang.Di sinilah rasa setia kawan Karna ditunjukkan; Karna memberitahu Khrisna ia mengetahui bahwa Duryodhana tidak mengikuti kebenaran, dengan mendukungnya berarti ia juga tidak mengikuti kebenaran, dan pada akhirnya ia akan menghadapi kekalahan dan kematian karenanya. Tapi ia tetap memutuskan untuk membela Duryodhana kerana “sepanjang hidupku orang menganggapku anak seorang tukang kuda dahulu, baru kemudian sebagai seorang prajurit dan raja. Duryodhana adalah satu-satunya orang yang tidak hanya memandangku sebagai seorang prajurit dan raja, tetapi juga sebagai seorang yang setara dengan dirinya. Tidak pernah ia memandangku sebagai seorang anak tukang kuda. Ketika temanku ini memerlukan dukungan, masihkah engkau mengharapkanku untuk meninggalkannya?”.

Di saat kematian - Krishna menyamar sebagai seorang pertapa dan meminta sedekah kepadanya. Karna yang terluka parah tidak memiliki apa pun untuk diberikan melainkan sebatang gigi emas. Dengan penuh kesakitan Karna melepaskan gigi emasnya, membersihkannya kemudian memberikannya kepada Khrisna. Dengan demikian Karna menjadi satu-satunya manusia yang telah memberikan sedekah kepada Vishnu sendiri. Terharu dengan kemurahan hati Karna, Krishna memberikan kesempatan kepada Karna untuk mengajukan satu permintaan kepadanya. Karna meminta agar jasadnya dikuburkan di tempat yang paling suci di dunia. Sebagai Vishnu, Krishna kemudian memakbulkan permintaannya, meletakkan jasad Karna ditelapak tangannya.

Setelah kematian Karna, Kunti memberitahu Pandawa bahawa Karna adalah putranya dan saudara tertua mereka. Para Pandawa kemudian berkabung untuk Karna. Yudhistira, terutama, begitu terharu dan sedih mengetahui ibunya merahasiakan kenyataan bahwa Karna adalah saudara tertua, yang seharusnya mereka hormati dan patuhi. Ia kemudian mengeluarkan sabda agar sejak saat itu semua perempuan tidak lagi bisa menyimpan rahasia apapun untuk diri mereka sendiri !


11 comments:

Kerana ibu terlalu berahsia dengan anak-anak sehingga adik @ Arjuna boleh membunuh abang sendiri @ Karna.

seorang perempuan @ ibu menyimpan rahsia kerana bersebab ... hanya mereka sendiri yg tahu sebabnya ...

Ini cerita dalam Mahabhrata. Kalau dalam hikayat-hikayat Melayu mungkin berlainan.

hmmmmm....... sebagai arjuna, hamba turut belasungkawa atas gugurnya karna......

ya benar..... wanita tidak boleh menyimpan rahsia sebesar demikian......

itu cerita pensdawa dulu lah

See......ada support dari bro kita!

tumpang mendengar Tuannnn..... khabarnya wanita2 itu bisa menggoncangkan dunia.... dunia realiti dan fantasi..... seseorang wanita bisa mengangkat seorang satria... juga bisa membinasakannya.....

Tidak dinafikan tuan..iman aku pun sering digoncangkan!

hehehe......dibelakang setiap lelaki yg berjaya, ada wanita tuannnn

tentunya wanita itu kegilaan ...membuat sang teruna pening memikirkan...namun iman dan takwa itu sebagai perisai kebahagian.

Nama buyut gw itu Karnan. Dan akan gw jadikan "nama keluarga" untuk keturunan2 gw. Thanks for info.

Post a Comment