Wednesday 27 January 2010

Fadhilat Zikir

Pernahkah kita tanya kenapa perlu kita berzikir? Zikir bukanlah untuk Dia, tetapi bekalan diri kita sendiri apabila kembali menghadapiNya. 

1. Peringkat-peringkat Zikir adalah :

Zikir Qauli - Zikir qauli adalah zikir dengan menyebut nama Allah dengan lidah dan meresapkannya ke dalam hati, seperti membaca tasbih, tahmid, takbir, istighfar, tahlil, membaca al-Quran dan sebagainya.

Zikir Fi'li - Zikir Fi'li adalah zikir dengan perbuatan, umpamanya meninggalkan perbuatan maksiat, menuntut ilmu, mencari rezeki halal, menghibur orang yang sedang kesusahan dan seumpamanya.

Zikir Tafakur - Zikir Tafakur adalah zikir yang dilakukan dengan memikirkan makhluk-makhluk cipataan Allah setiap waktu dan keadaan. Zikir inilah yang paling tinggi tingkatannya.

Oleh itu sebahagian ulama tasauf mengatakan bahawa zikir yang dimaksudkan di dalam hadis ini ialah qalbi (zikir dalam hati) bukan zikir lisani (zikir dengan lidah). Dengan mengerjakan zikir qalbi itu hati seseorang manusia terhubung dengan Allah buat selama-lamanya. Hakikat ini tidaklah dapat disangkalkan lagi bahawa keadaan yang disebutkan ini adalah lebih utama dari segala ibadat kerana tercapai sama ada anggota-anggota zikir maupun anggota-anggota batin. Anggota-anggota ini semuanya adalah menurut hati. Jika hati itu berhubung dengan sesuatu maka anggota-anggota lain dengan sendirinya akan terhubung dengannya. Keadaan para pecinta tidaklah tersembunyi kepada sesiapa pun.

  • Oleh kerana itu, ingatlah kalian kepada-Ku, niscaya Aku mengingat kalian. (QS al Baqarah [2]: 152).

  • Abu Hurairah berkata, ”Penghuni langit memperhatikan rumah-rumah penduduk bumi yang disebutkan nama Allah SWT, sebagaimana mereka memperhatikan bintang-bintang.”

Allah SWT berfirman: 
  • Berzikirlah kalian (dengan menyebut nama) Allah dengan zikir yang sebanyak-banyaknya. (QS al-Ahzab [33]: 41).
  • Apabila kalian telah bertolak dari Arafat, berzikirlah kepada Allah di Masy’aril Haram. Berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepada kalian (QS al-Baqarah [2]: 198).
  • (Yaitu) orang –orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring. (QS Ali-Imran [3]:191).
  • Apabila kalian telah selesai shalat, ingatlah Allah di saat berdiri, duduk, dan berbaring. (QS an-Nisa [4]:103).

2. Allah SWT berfirman,”Apabila hamba-Ku mengingat-Ku dalam dirinya, Aku mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam keramaian, Aku mengingatnya dalam keramaian yang lebih baik dari itu. Apabila ia mendekat kepadanya sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Apabila ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Apabila ia berjalan menuju kepada-Ku, Aku berlari kepadanya.” (Maksud ”berlari kepadanya” adalah segera mengabulkan doanya.

3. Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda :"Barangsiapa yang membaca Subhanallah sehabis tiap bersembahyang - wajib - sebanyak tigapuluh tiga kali dan membaca Alhamdudillah sebanyak tigapuluh tiga kali dan pula membaca Allahu Akbar sebanyak tigapuluh tiga kali dan untuk menyempurna-kan keseratusnya ia membaca: La iiaha illallahu wahdahu la syarikalah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai-in qadir, maka diampunkanlah untuknya semua kesalahan-kesalahannya, sekalipun banyaknya itu seperti buih lautan." (Riwayat Muslim).

4. Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sukakah engkau semua saya beritahukan akan sesuatu amalan yang dengannya itu engkau semua dapat mencapai pahala orang yang mendahuluimu dan pula dapat mendahului orang yang sesudahmu. Juga tiada seorangpun yang menjadi lebih utama daripadamu semua, melainkan orang yang mengerjakan sebagaimana amalan yang engkau semua lakukan ini?"Para sahabat menjawab: "Baiklah, ya Rasulullah." Beliau kemudian bersabda lagi: "Bacalah tasbih - Subhanallah, takbir - Allah Akbar - dan tahmid - Alhamdulillah - setiap selesai bersembahyang sebanyak tigapuluh tiga kali masing-masing." (Riwayat Bukhari & Muslim).

5. Baginda Rasulullah s.a.w pernah bersabda: "Bagi segala sesuatu ada penggosok untuk membersihkan dan menghilangkan kekotorannya (umpamanya untuk membersihkan badan dan pakaian dipergunakan sabun dan untuk menghilangkan karat besi dipergunakan api dan lain-lainnya). Maka demikian itulah penggosok (pembersih) hati ialah zikrullah." Zikir itu dianggap sebagai pembersih hati hati yang kotor, kerana setiap ibadat dikira dalam ertikata sebenarnya apabila ibadat-ibadat itu dikerjakan dengan ikhlas dan pencapaian ikhlas itu adalah bergantung kepada hati yang jernih lagi suci.

6. Al-A’masy meriwayatkan hadis dari Abu Shalih dari Abu Hurayrah dan Abu Said al-Khudri dari Nabi Saw., bahwa beliau bersabda, ”Allah ’Azza wa Jalla memiliki para malaikat yang selalu memuji-Nya di bumi. Mereka mencatat amalan manusia. Apabila mereka menemukan suatu kaum sedang berzikir kepada Allah, mereka menyeru, ”Marilah menuju sasaran!”. Para Malaikat pun datang dan mengelilingi mereka. Kemudian mereka kembali ke langit. Allah SWT bertanya,” Apa yang hamba-hambaKu kerjakan ketika kalian meninggalkan mereka?”

6. Para malaikat menjawab, ”Kami meninggalkan mereka dalam keadaan memuji, memuliakan, dan menyucikan Mu.”
Allah bertanya lagi, ”Apakah mereka melihatKu?”
Para malaikat menjawab,”Tidak.”
Allah bertanya lagi, ”Bagaimana seandainya mereka melihatKu?”
Para malaikat menjawab, ”Seandainya mereka melihatMu, niscaya mereka akan lebih banyak bertasbih dan memuliakanMu.”
Allah bertanya lagi, ”Dari apa mereka memohon perlindungan?”
Para malaikat menjawab, ”Dari api neraka.”
Allah bertanya lagi,”Apakah mereka melihatnya?”
Para malaikat menjawab,”Tidak.”
Allah bertanya lagi, ”Bagaimana seandainya mereka melihatnya?”
Para malaikat menjawab,”Seandainya mereka melihatnya, niscaya mereka lebih takut padanya dan lebih banyak berusaha menghindarinya.”
Allah bertanya lagi, ”Apa yang mereka cari?”
Para malaikat menjawab,”Syurga.”
Allah bertanya lagi,”Apakah mereka melihatnya?”
Para malaikat menjawab,”Tidak.”
Allah bertanya lagi,”Bagaimana seandainya mereka melihatnya?”
Para malaikat menjawab, ”Seandainya mereka melihatnya, niscaya mereka lebih besar lagi keinginannya.’
Allah berfirman, ”Aku bersaksi kepada kalian bahwa Aku telah mengampuni mereka.”




10 comments:

" Allahumma'ainni 'ala dzirika, wa syukrika , wa husni 'ibadatika "
Ya Allah ajari aku berzikir kepada Mu, ajari aku bersyukur kepada Mu, ajari aku beribadah yang baik kepada Mu.

(Hadits Shahih, Bukhari Muslim)

'...Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur...' Al-Imran : 145

'Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.' Al-Ahzab:41

'Yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah, Dialah yang haq dan sesungguhnya Dialah yang menghidupkan segala yang mati dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu' Al-Haj : 6

'Dan orang-orang mukmin dan beramal soleh serta beriman kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan itulah yang haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan mereka'. Muhammad : 2

Salam tuan megatpanjialam.... perkongsian yang bermakna..

Zikir dengan fikir iaitu memikir akan kebesaran Allah
Zikir dengan Lidah iaitu memuji Kebesaran Allah
Zikir Dengan Hati melihat Kebesaran Allah
Zikir Dengan Roh merasa akan dia

Salam tuan jinagor.. perkongsian yang baik... kajian doktor pakar menyatakan apabila manusia selalu berzikir maka ia akan mengaktifkan sel-sel dalam badan manusia dan mengaktifkan segala khazanah dalam DIRI kita sendiri...

Alhamdulilah...Pencerahan yang amat berguna dr kalian.

"Allah ada dalam setiap hembusan nafas kita" - Imam Al-Ghazali.
"Bermula jalan kepada Allah Taala itu adalah sebanyak bilangan nafas makhluk. Maka dalam bilangan nafas dalam sehari semalam itu ialah dua puluh empat ribu (24 000)."
.... itulah zikir yg tidak pernah putus ...

Post a Comment