Thursday 16 February 2012

Qada dan Qadar - Renungan


"Wahai orang-orang yang beriman! Tetapkanlah iman kamu kepada Allah swt dan RasulNya, dan kepada Kitab Al-Quran yang telah diturunkan kepada RasulNya (Muhammad s.a.w) dan juga kepada Kitab-kitab Suci yang telah diturunkan dahulu daripada itu dan sesiapa yang kufur ingkar kepada Allah swt dan Malaikat-malaikatNya, dan Kitab-kitabNya dan Rasul-rasulNya dan juga Hari Akhirat, maka sesungguhnya dia telah sesat dengan kesesatan yang amat jauh."

(Surah An-Nisaa': 136)

 Qada dan Qadar ialah ketetapan Allah swt yang telah ditentukan sejak dari azali lagi berdasarkan ilmuNya yang Maha Tinggi, disusuli dengan kejadian seperti mana yang telah ditetapkan.  Ia juga adalah salah satu dari rukun iman yang wajib dipercayai dan diimani oleh setiap orang Islam. Perbuatan Allah swt berupa qadarNya selalu sesuai dengan ketentuanNya.

 Dan tidak sesuatupun melainkan disisi kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu.

(Surah Al-Hijr : 21)

 Qada bermaksud ketentuan @ hukum @ rencana Allah swt. Qadar membawa maksud Takdir yang terbahagi kepada dua bahagian : Qadar Mubram dan Qadar Muallaq.

 ·                     Qadar @ Takdir Mubram: Takdir yang terjadi pada diri manusia dan tidak dapat diusahakan atau tidak dapat di tawar-tawar lagi oleh mereka. Ianya adalah ketentuan Allah swt yang tertulis di Lauh Mahfuz pada zaman Azali lagi. Ianya pasti berlaku dan tidak dapat dihalang oleh sesuatu apa pun. (Contoh: Mati pasti berlaku, maka berdoa untuk memanjang umur adalah mustahil). Firman Allah swt bermaksud:

 Dan pada sisi Allah swt jua kunci-kunci semua yang ghaib.’

(Surah al-Anaam: 59).

 ·                     Qadar @ Takdir Muallaq: Takdir yang berhubung rapat dengan ikhtiar manusia, dan ianya adalah ketentuan yang tidak semestinya berlaku bahkan bergantung kepada sesuatu perkara. (Contoh: Kesejahteraan di dunia dan akhirat bergantung kepada amal kebajikann). Sabda Rasulullah S.A.W. bermaksud:

 

Tidak boleh ditolak qadar Allah swt melainkan doa. Dan tiada yang boleh memanjangkan umur melainkan membuat baik kepada ibubapa

(Riwayat Hakim, Ibnu Hibban dan Tarmizi).

 Takdir Allah swt merupakan iradah (kehendak) Allah swt. Oleh sebab itu takdir tidak selalu sesuai dengan keinginan kita.  Iman kepada qadha dan qadar artinya percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah swt  telah menentukan tentang segala sesuatu bagi makhluknya. Kedua-dua jenis qadar di atas ini adalah di dalam pengetahuan Allah swt. Segala perbuatan hamba adalah diketahui oleh Allah swt melalui ilmu-ilmuNya. Hanya ianya terlindung dan tidak diketahui oleh hamba-hambaNya yang lemah. Kerana itulah kita disuruh untuk sentiasa berusaha dan taat kepadaNya kerana kita tidak mengetahui apa yang akan berlaku kepada kita nanti.

 Sesungguhnya seseorang itu diciptakan dalam perut ibunya selama 40 hari dalam bentuk nuthfah, 40 hari menjadi segumpal darah, 40 hari menjadi segumpal daging, kemudian Allah swt mengutus malaekat untuk meniupkan ruh ke dalamnya dan menuliskan empat ketentuan, yaitu tentang rezekinya, ajalnya, amal perbuatannya, dan (jalan hidupny) sengsara atau bahagia.

(HR.Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Mas’ud).

 Dari hadits di atas dapat kita ketahui bahwa nasib manusia telah ditentukan Allah swt sejak sebelum ia dilahirkan. Walaupun setiap manusia telah ditentukan nasibnya, tidak bererti bahwa manusia hanya tinggal diam menunggu nasib tanpa berusaha dan ikhtiar. Manusia tetap berkewajiban untuk berusaha, sebab keberhasilan tidak datang dengan sendirinya. Sebagai umat Islam yang beriman adalah kita diwajibkan mempercayai dan mengimani qada dan qadar. Segala yang berlaku adalah dari Allah swt semuanya. Kita hanya mampu berusaha dan berdoa akan tetapi Allah swt jualah yang Maha Berkuasa yang menuntukan segala sesuatu itu. 

Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah swt. Sesungguhnya Allah swt tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah swt menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. 

(Surah Ar-Ra’d : 11)

11 comments:

insya'allah ... akan kita ingat pesanan ini ... txs for sharing ...

No hal..ingat ek...doa panjang umur 'maybe' no go..hehehehehe!

yess ... faham ... dan akan selalu ingat ...

terima kasih atas perkongsian dan peringatannya cik MPA..

Alhamdulillah untuk dikongsi bersama pada hari yang mulia ini

Moga kita redha denga Qadha dan Qadar Allah pada kita.

salam Tuan.... apakah hukumnya dengan doa mohon panjang umur ini???.... mohon pencerahan...

Tk berani gua nak ckp apa hukumnya bro. Cuma yg termampu gua nyatakan :-

Kematian manusia memang rahasia Allah swt. Datangnya tidak boleh ditolak sesaatpun oleh siapapun termasuk oleh doa. Ini adalah perkara yang wajib dan adalah sebahagian dari keimanan seseorang yang mengaku dirinya sbg orang Islam.

”..Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.” (Al-A’raf: 34).

“Sesungguhnya salah seorang di antara kalian dikumpulkan penciptaannya di dalam rahim ibunya selama 40 hari kemudian menjadi ‘alaqah kemudian menjadi janin, lalu Allah mengutus malaikat dan diperintahkannya dengan empat kata dan dikatakan padanya: ‘Tulislah amalnya, rezekinya dan ajalnya’.” (HR Bukhari)

Gua rasa memohon dipanjangkan umur adalah satu buah doa yang baik, kerana kita memang tidak tahu bila kita akan dipanggil untuk mengadapNya. Dan kita memohon agar dengan panjangnya umur kita mudahan bertambah segala kebaikan yang kita lakukan. Sebagaimana Nabi saw. mengajarkan kita sebuah doa antara pilihan hidup dan mati: “Janganlah seseorang itu menginginkan mati karena bala’ yang menimpanya, tetapi kalau ia terpaksa menginginkan mati, hendaknya ia membaca; ‘Ya Allah lanjutkanlah hidupku sekiranya hidup itu baik untukku, dan segera wafatkan daku sekiranya kematian itu lebih baik bagiku’,” (HR Bukhari, Muslim)

Mungkin bro lain boleh memberi penjelasan..silakan

Tambahan (cut & paste) :-

Pertanyaan:
Apa hukum berdoa untuk meminta umur panjang?

Jawab:
Boleh, tetapi hal itu menyelisihi yang lebih afdhal. Berdasarkan hadits Ummu Habibah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Ya Allah, panjangkanlah (umurku) dengan suamiku Rasulullah saw, dan dengan ayahku Abu Sufyan, dan dengan saudaraku Mu’awiyah.”

Rasulullah saw juga bersabda, “Engkau telah meminta kepada Allah ajal yang telah pasti, dan rezeki yang telah dibagi. Seandainya engkau meminta kepada Allah untuk memasukkanmu ke dalam jannah dan menyelamatkanmu dari neraka (maka itulah yang lebih baik).” Beliau menunjukkan untuk Ummu Habibah apa yang lebih afdhal. Sekalipun boleh untuk meminta panjang umur, berdasarkan hadits: Sesungguhnya Nabi bersabda kepada seorang perempuan: “Hartanya umurnya yang panjang”. Dan dalam hadits bahwasanya Nabi bersabda kepada ‘Abdullah bin Busr: “Hiduplah seabad”. Maka dia pun hidup seabad, sedangkan satu abad itu 100 tahun.

(Sumber: Al-Hatstsu Wattahridh Ala Ta’limi Ahkamil Maridh

terima kasih atas penerangannya Tuannnnn.....

Post a Comment